Cerita TERindah
Posted by EduwaUNJ on 22.48
![]() |
| Foto peserta TER bersama siswa SMK Mitra Indonesia |
Moment TERindah
Sedikit cerita pengalaman
dari daerah Jonggol, Bogor-Jawa Barat yang sangat menginspirasi. Saat saya mengikuti Training Education Reform dari
organisasi Education Watch UNJ yang berlangsung selama 3 hari 2 malam. Kegiatan
ini berlokasi di gedung SMK Mitra Indonesia yang
dikelola oleh Pak Royan selaku kepala yayasan di SMK Mitra Indonesia. Tidak ada
yang istimewa dari SMK Mitra Indonesia ini,
jika dilihat hanya dari 'bungkus' luarnya saja. Gedung sekolah ini sedikit, hanya
terdiri dari delapan ruang kelas, ruang kantor, kamar mandi, mushola, dan asrama. Luar
biasa disini, SMK Mitra Indonesia merupakan sekolah swasta yang gratis,
ditambah asrama bagi peserta didik yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah.
Yang menakjubkan
dan sangat memotivasi saya itu adalah sistem management sekolah yang membuat peserta
didik dituntut produktif. Peserta didik pada setiap kegiatannya akan difokuskan
membentuk sebuah proyek (project based learning), misal peserta didik akan membuat
makanan ringan seperti lenting selanjutnya lenting ini akan dipasarkan ke
masyarakat setempat, dimana keuntungan
tersebut akan diberikan kepada peserta didik juga. Selain itu, diluar jam
sekolah peserta didik diarahkan untuk mengikuti kegiatan rohani untuk membekali
karakter positif.
Pengalaman yang sangat berharga yaitu saya dapat bertemu dengan
Pak Royan, sosok bapak
yang luar biasa. Berlatar belakang pendidikan derajat menengah atas. Pak Royan
berhasil membentuk sebuah pemberdayaan masyarakat yang bermanfaat bagi
masyarakat di Desa Pasirtanjung
Pak Royan berhasil mendirikan sebuah SMK yang gratis bagi masyarakat desa, serta SMP yang
sedang dibangun.
Keinginannya yang kuat untuk memajukan desanya (desa yang berdaya guna),
membuat semangat dirinya terus berjuang untuk menjadikan Community Development
yang sesungguhnya. Berawal dari modal kepercayaan masyarakat, yang sangat
dipegang teguh oleh Pak Royan untuk membuat desanya maju dan terbedaya.
Secercah asa ini, tidak hanya berasal dari Pak Royan saja.
Guru yang ikhlas dan peserta didik yang luar biasa motivasinya untuk menuju
masa depan yang lebih baik. Komitmen guru yang kuat dari awal pembangunan
sekolah, tetap mengabdi ditengah gaji yang tidak mencukupi. Pantang menyerah
menumbuhkan semangat belajar pada peserta didik. Demikian motivasi dari dalam
diri peserta didik untuk berhasil sangat kuat. Walaupun mereka sering mendapat ejekan
dari teman sebaya yang lain, kalau SMK Mitra Indonesia hanya sebuah sekolah bekas
kandang sapi. Tapi dengan bangganya mereka menjawab "Biarkan kami sekolah di
bekas kandang sapi, yang penting kami bisa terus menimba ilmu". Ini
merupakan moment yang paling mengharukan dan membuat para peserta didik SMK
Mitra Indonesia maupun peserta Training Education Reform menitikan air mata.
Kisah haru dan menggugah semangat bagi siapapun yang mendengar curahan hati dan
asa untuk masa depan mereka.
Hari terakhir dari rangkaian Training Education Reform UNJ ini
peserta diajak mendaki tebing dengan hutan yang lebat untuk mencapai air terjun
yang ada didalam hutan. Menariknya, disela aktifitas mendaki kami bertemu
dengan warga-warga desa yang mencari hasil hutan untuk keperluan pangan mereka.
Ada serombongan anak kecil yang ditemani oleh Ibu dan neneknya masuk ke hutan
untuk mencari buah-buahan. Sungguh indah luar biasa alam daerah jonggol yang
masih terjaga dan asri ini. Disetiap langkah saya tidak ada yang mengecewakan, sekali
lagi ini menyadarkan saya betapa kayanya alam Indonesia. Mahasiswa calon
pendidik, entah di Indonesia belahan mana itu, mereka yang memiliki asa masih
menunggu kehadiranmu. Kehadiran para penata peradaban, membukakan pintu masa
depan.
Ditulis Oleh:
Tita Setiawati (PGSD FIP UNJ 2013)
Categories: reportase

