Catatan Perjalanan TER 2013 Dien Silvia

Posted by EduwaUNJ on 17.00

oleh : Dien Silvia Bustami *

28 Mei 2013

· diskusi public di aula daksin bertema Sekolah yang mengindonesiakan, walaupun telat ya setidaknya mendapatkan ilmu mengenai Moh. Sjafie dari Ibu Dewi yang mengemukakan pendidikan harus mempekerjakan otak, hati dan tangan dan selain mengenai moh Sjafie bu Dewi juga menceritakan pendidikan di Jepang yang sungguh luar biasa hebat dan kehidupan dijepang mulai dari menghargai manusia dan alam mereka sangat mendidik akan hal itu di jepang juga sebagai Negara dengan urutan terendah mengenai feminism tetapi disana sangat menghormati wanita yang akan mendidik generasi bangsa jepang. Lalu bagaimana dengan Indonesia yang sangat memperjuangkan kegiatan feminism? Bagaimana dengan pendidikan anak-anak dirumah bila sang Ibu tidak berada dengan mereka setiap mereka butuh kan? Jawaban apa yang akan diberikan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan sehingga seorang ibu harus mencari nafkah ? *ehhm mungkin ini hanya pertanyaan aneh yang ada di fikiran ku saja. Yup sepertinya hanya mengenai negeri sakura saja yang aku sangat ingat ketika diskusi public pertama tapi diskusi public kedua saya di bisa ikut.

1 juni 2013

· Hari ini baru datang ke pertemuan acara TER di MNI sebelumnya belum pernah jadi jurnalnya mulai dari tanggal ini dan hari ini yaa…

Diskusi perdana TER untuk ku, baru pertama datang saja sudah merasakan hal SubhanAllah bisa ketemu dan dengerin orang-orang hebat disini. Hari ini aku mendapatkan mengenai kegiatan baru di dunia pendidikan Indonesia yaitu SM3T, Guru Mengajar dan indonesia mengajar kegiatan tersebut adalah program pengabdian ke pelosok untuk seorang relajawan sebagai pengajar di daerah yang telah ditentukan. Pemikiran dosen-dosen UNJ yang sangat bagus, dan mendapat cerita mengenai toto chan, hakikat belajar, dan konsep sekolah pesantren. Dan ada juga yang menceritakan hasil wawancara dengan ka brian mengenai konsep sekolah (sebenarnya kaya sejarah sekolah) kata ka Brian “sekolah itu dalam bahasa yunani artinya bermain”. jadi sekolah itu tempat bermain. Pendidikan itu harus menyangkup semua dan pendidikan tidak hanya diperuntukan untuk sekolah itu saja tetapi juga untuk lingkungannya contohnya UNJ di unj ada fakultas teknik tetapi mengapa bisa terjadi banjir dikampusnya sendiri? Ehhmm itu memang pertanyaan yaa memang rata-rata sekolah seperti itu bahkan Indonesia juga seperi itu banyak yang bergelar haji tapi di lingkungan sekitarnya banyak yang berbuat maksiat sudah aneh yaa..

Hari ini sepertinya sudah cukup itu saja

2 Juni 2013

· Hari ini tadi diberi tugas super hebat, pertama wawancara alumnus gontor kebetulan salah satu sahabatku adalah alumnus gontor jadi tidak begitu sulit untuk membuat janji. Ternyata digontor memiliki kegiatan dan bahan ajar yang berbeda dengan sekolah formal. Dalam keseharian harus menggunakan bahasa inggris dan bahasa arab sesuai jadwal, pantesan aja alumnus gontor jago dalam kedua bahasa tersebut. Disana terbagi dalam kelas yaitu kelas 1-6 System ujian disana sangatlah sulit karena para penguji dalam ujian disana adalah ustad-ustad yang sudah ahlinya jadi kalau mau mengarang aga sulit. Mulai dari kelas 5 mereka sudah di ajak untuk mengajar setiap sore untuk kelas yang dibawahnya. Bila santri naik kekelas 6 mereka akan diberikan jilbab yang berwarna-warni karena dalam keseharian mereka diwajibkan memakai jilbab putih, untuk laki-laki di potong gundul berambut (sebenernya ga tau namanya potongan apa). Oiya setiap asrama dibedakan dengn peringkat ketika ujian misalnya pondok 1 dihuni untuk santri-santri yang memiliki nilai terbaik dan seterusnya. Jadi setiap semester mereka berpindah kamar. Liburan mereka juga berbeda dengan sekolah formal mereka libur 10 hari sebelum puasa sampai 10 hari setelah puasa. Tapi untuk kelas 5 mereka tidak diperbolehkan pulang karena harus jaga pesantren.

Selain itu saya juga dipinjamin buku oleh EDWAN tapi saya si yang minjem mengenai biografi Ki Hajar Dewantara pertama ketika membaca beberapa halaman yang didepan saya mulai penasaran dengan karakter Mas Suwardi. Pria kelahiran dari keturunan bangsa ini adalah tokoh pendidikan dan menteri pendidikan pertama di Indonesia setelah merdeka. Lanjut hari esok yaa

3 Juni 2013

Hari ini sudah beberapa halaman yang ku baca mengenai buku Ki Hajar Dewantara berikut beberapa kesimpulan :

· Tujuan Pendidikan menurut Ki hajar Dewantara “ memajukan bangsa secara keseluruhan tanp membedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status social dan di dasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi.

· Wasiat Ki Hajar Dewantara kepada anaknya “ Mbang, apa pun yang dikatakan orang tentang diriku kau wajib menerimanya. Namun kalau suatu ketika ada orang yang meminta pendapatmu, apakah Ki Hajar seorang nasionalis, radikal, sosialisasi, humanis, tradisionalis ataupun democrat ? Maka katakanlah, aku hanya orang Indonesia yang bekerja dengan cara Indonesia”.

· Konsep sekolah menurut Ki Hajar : menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik. Memadukan pendidikan gaya eropa yang modern dengan seni-seni jawa tradisional.

· Konsep sekolah Taman siswa :

Ø pendidikan berorientasi kepda kebudayaan timur dan mengedepankan nilai- nilai keruhanian yang di barengin dengan kekuatan intelektual.

Ø Orde en vrenden (tertib dan damai) dengan bertumpu pada prinsip pertumbuhan menurut kodrat, konsep ini dkenal dengan Metode Among denga trilogy peran kepemimpinan pendidik, yakni Tut Wuri Handayani ( guru hanya membimbing dari belakang dan mengingatkan jika tindakan siswa membahayakan), Ing Madya Mangun Karsa ( membangkitkan semangat dan memberikan motivasi), dan Ing Ngarsa Sung Tulada (selalu menjadi contoh dalam perilaku dan ucapan).

Ø Perguruan Taman Siswa didirikan dengan tujuh asas pokok yaitu kemerdekaan, metode Among, berperadaban bangsa sendiri, pemerataan pendidikan, mandiri, sederhana dan makarya, serta dengan suci hati dan tidak mengharap sesuatu hak berkehendak berhamba kepada sang anak.

Ø Pendidikan yang di ajarkan adalah menegakkan jiwa anak-anak sebagai bangsa, membimbing anak-anak menjadi manusia yang bisa hidup dengan kecakapan dan kepandaiannya sendiri, menciptakan manusia yang berguna bagi diri-sendiri dan masyarakat.

Ø Asas Taman siswa :

ü Mengatur Diri Sendiri

ü Kemerdekaan Batin, Pikiran dan Tenaga bagi Anak-anak.

ü Kebudayaan sendiri

ü Pendidikan yang merakyat.

ü Percaya pada kekuatan sendiri.

ü Membelanjai diri sendiri

ü Keikhlasan dari para pendidik dan pegajar dalam mendidik.

Ø Konsep Tringa : ngerti ( mengetahui), ngrasa ( memahami), ngelakoni (melakukan). Artinya tujuan belajar itu dasarnya ialah meningkatkan penegtahuan anak didik tentag apa yang dipelajarinya, mengasah rasa untuk meningkatkan pemahaman tentang apa yang diketahuinya, serta meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan apa yang dipelajarinya.

Ø Konsep dan arah pendidikan nasional : pendidikan nasional yang selaras dengan kehidupan dan penghidupan bangsa, pendidikaan nasional adalah hak dan kewajiban bangsa, tidak terikat lahir batin, system mengongkosi diri sendiri, adanya badan pembantu umum, dan adanya Steunfonds umum.

Ø Tujuan Taman siswa : merdeka baik secara fisik, mental, dan keruhanian.

· Tujuan berdirinya Budi Utomo : usaha pendidikan dalam arti seluas-luasnya. Peningkatan pertanian, peternakan, dan perdagangan. Kemajuan teknik dan kerajinan. Menghidupkan kembali kesenian pribumi dan tradisi. Menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan. Hal-hal lain yang bisa membantu meningkatkan kesejahteraan bangsa.

*tapi itu belum selesai* (Rahardjo, 2009)



5 Juni 2013

· Penutupan TER yaa walaupun telat buat datang kesananya tapi ga kelewatan dalam diskusi hari itu habis UAS tapi tetap semangat. Tadi mengebahas mengenai hasil yang di dapat selama TER ini banyak yaa makin penasaran sama pendidikan di Negara ku tercinta ini. Ada yang ngebahas mengenai toto chan lagi, bahan evaluasi yang sangat baik untuk pendidikan di Indonesia ini sebaiknya seperti apa secara selama saya sekolah nilai rapot dan rangking sangat menentukan dan sekolah yang baik dan bermutu adalah sekolah yang mau menerima siswa yang memiliki nem terendah bukan hanya siswa yang memiliki nem tertinggi itu kata ka Randy kalimatnya berisi. *Tapi menurutku namanya juga persaingan pasti ada yang menang maupun yang kalah bukan itu maksudnya ko * yup kembali ke pendapat ka Brian sekolah itu adalah tempat bermain bukan berarti sekolah itu tempat bermain-main yaa….

“ Pendidikan merupakan momen kesadaran kritis manusia terhadap berbagai problem social dalam masyarakat.” (Paulo Freire)


*Mahasiswi PLS 2012 Universitas Negeri Jakarta
Categories: