Sekolah di Era Kolonial
Posted by EduwaUNJ on 19.06
Mengetahui tujuan dari suatu sekolah itu perlu, ketika sudah
mengetahui tujuannya maka yang perlu diketahui adalah bagaimana
pelaksanaannya.
Kurikulum yang digunakan pada era kolonial sangat berkaitan erat dengan gereja. Terutama setelah dikeluarkannya instruksi Heeren XVII.
Selain itu dikeluarkan pula aturan untuk tugas guru oleh pemerintah Belanda pada tahun 1643.
Yang identik dari sekolah adalah mata pelajaran yang diberikan oleh guru, nah! pada era kolonial terdapat beberapa mata pelajaran yang diberikan walaupun tak serumit sekarang, diantaranya pelajaran tentang katekismus, agama, membaca, menulis, bernyanyi.
Pada tahun 1778, mulai adanya perubahan pada sistem persekolahan di era kolonial ini. Sekolah mulai membentuk kelas-kelas. Hanya ada tiga kelas dengan spesifikasi sebagai berikut:
Lalu, bagaiman cara guru mengajar?
Pertama, guru memberikan materi sesuai mata pelajaran setelah itu murid-murid datang seorang demi seorang ke meja guru dan menerima bantuan individual. Terutama untuk murid yang mengalami kesulitan dalam belajar akan diberikan perhatian khusus.
Tahukah? pada masa ini guru-guru diangkat oleh Gereja Reformasi di Amsterdam. Diantara mereka (guru-guru) terdapat orang-orang seperti penjahat, tentara, pembuat peti mati bahkan bekas pastor Katolik dan rabbi Yahudi. (RA)
--------
Referensi: Sejarah Pendidikan Nasional. Prof. Nasution
Kurikulum yang digunakan pada era kolonial sangat berkaitan erat dengan gereja. Terutama setelah dikeluarkannya instruksi Heeren XVII.
“Gubernur Indonesia harus menyebarluaskan agama Kristen dan mendirikan sekolah untuk tujuan itu”
Selain itu dikeluarkan pula aturan untuk tugas guru oleh pemerintah Belanda pada tahun 1643.
“Memupuk rasa takut kepada Tuhan. Mengajarkan dasar-dasar agama Kristen. Mengajarkan anak-anak berdo’a, bernyanyi, pergi ke gereja, mematuhi orang tua, mematuhi penguasa, dan mematuhi guru.”
Yang identik dari sekolah adalah mata pelajaran yang diberikan oleh guru, nah! pada era kolonial terdapat beberapa mata pelajaran yang diberikan walaupun tak serumit sekarang, diantaranya pelajaran tentang katekismus, agama, membaca, menulis, bernyanyi.
Pada tahun 1778, mulai adanya perubahan pada sistem persekolahan di era kolonial ini. Sekolah mulai membentuk kelas-kelas. Hanya ada tiga kelas dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Kelas 1 sebagai kelas tertinggi, dengan materi yang diberikan yaitu membaca, menulis, katekismus, bernyanyi, berhitung.
- Kelas 2 sebagai kelas menengah, dengan materi yang diberikan yaitu membaca, menulis, bernyanyi.
- Kelas 3 sebagai kelas terendah, dengan materi yang diberikan yaitu pengenalan abjad.
Lalu, bagaiman cara guru mengajar?
Pertama, guru memberikan materi sesuai mata pelajaran setelah itu murid-murid datang seorang demi seorang ke meja guru dan menerima bantuan individual. Terutama untuk murid yang mengalami kesulitan dalam belajar akan diberikan perhatian khusus.
Tahukah? pada masa ini guru-guru diangkat oleh Gereja Reformasi di Amsterdam. Diantara mereka (guru-guru) terdapat orang-orang seperti penjahat, tentara, pembuat peti mati bahkan bekas pastor Katolik dan rabbi Yahudi. (RA)
--------
Referensi: Sejarah Pendidikan Nasional. Prof. Nasution
Categories: Sejarah Pendidikan Indonesia