Sekolahnya Manusia (Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia)

Posted by EduwaUNJ on 18.45

Oleh: Reni Anggraeni

Istilah Multiple Intelligences atau Kecerdasan Jamak memang sudah tidak asing lagi didengar yaa. Terutama untuk teman-teman mahasiswa/i kampus pendidikan. Pada mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran ada satu bahasan khusus mengenai Multiple Intelligences ini, lebih tepatnya pembahasan mengenai “Gaya Belajar Siswa dan Kaitannya dengan Kecerdasan Jamak.” Ternyata gaya belajar kita selama ini mencerminkan kecerdasan yang kita miliki lho, begitu papar Howard Gardner.

Saya menemukan buku ini dideretan buku-buku pendidikan yang ada di UPT perpus kampus saya. Setelah sekian lama mencari, akhirnya berhasil ketemu juga. Dan langsung tertarik dengan konsep yang dimiliki oleh buku ini. Serta covernya yang menarik dengan judul yang tak biasa “Sekolahnya Manusia” langsung berpikir, berarti ada sekolah robot juga ya ?

Tahu pak Munif Chatib ? Tidak ? Pak Munif Chatib, seorang konsultan pendidikan dengan latar belakang mahasiswa Hukum, Universitas Brawijaya ini berhasil menerapkan sekolah berbasis Multiple Intelligences. Ia mulai membangun kembali sekolah yang dicap sebagai sekolah ‘buangan’ oleh masyarakat banyak, sekolah bernama SMP Malik Ibrahim Gresik. Sekolah ‘berpenyakit’ ini dia ubah menjadi sekolah yang menerima semua murid (masih sesuai pagu) yang memiliki kecerdasan yang berbeda setiap individunya. Ia beralasan sekolah unggul adalah sekolah yang fokus pada kualitas proses pembelajaran, bukan kualitas input siswanya. The best process bukan The best input. Sekolah unggul adalah sekolah yang para gurunya mampu menjamin semua siswa akan dibimbing ke arah perubahan yang lebih baik, bagaimanapun kualitas akademis dan moral yang mereka miliki. (Munif Chatib, 2009).
 

Kemudian pak Munif Chatib mencari obat penawar untuk sekolah tersebut, dan ditemukanlah apa yang disebut dengan MIR (bukan personel MBLAQ) hehehe tapi Multiple Intelligences Research. Yang sangat saya sukai dari sekolah yang sekarang berganti nama menjadi SMP YIMI Full Day School Gresik ini sistem penerimaan siswa barunya (PSB). Tanpa tes tertulis atau lisan atau apapun itu! Tanpa tes yang mengharuskan murid untuk mengisi puluhan soal, kemudian dicari yang nilainya paling tinggi maka ia yang berhak masuk sekolah tersebut. Bukan tes kognitif. Sekolah ini tidak mencari murid yang pintar tapi sekolah ini berusaha untuk membuat muridnya menjadi luar biasa.
 

Lanjut, sistem PSB di sekolah ini menggunakan alat riset bernama Multiple Intelligences Research (MIR). MIR adalah riset yang menunjukkan kecenderungan kecerdasan siswa dan gaya belajar siswa. Setiap siswa yang mendaftarkan diri dan mengikuti proses MIR ini dinyatakan langsung diterima. Hasil MIR akan digunakan oleh guru untuk mempelajari gaya belajar masing-masing murid. Kemudian guru-guru akan menggunakan analisis MIR ini untuk membuat plan lesson (rencana pengajaran). Kunci dari MIR ini adalah gaya mengajar guru adalah gaya belajar siswa. Hebatkan ? Guru memahami muridnya. Selama ini, kegagalan murid menerima informasi dari gurunya disebabkan oleh ketidaksesuaian gaya mengajar guru dengan gaya belajar siswa. Dengan adanya MIR ini dapat membantu siswa dan guru untuk menemukan cara terbaiknya dalam menyampaikan dan menerima informasi.

Sekali lagi tekankan pada the best process bukan the best input. Kecerdasan lebih dititikberatkan pada proses untuk mencapai kondisi akhir terbaik.

Semangat belajar memahami murid, calon guru :)
 
 
 
Categories: